MENURUN 1. Sebelum masuknya Agama Islam ke Indonesia,, kala itu Bangsa Indonesia banyak yang memeluk agama dan Buddha. 2. Kerajaan Islam Pertama di Nusantara. 4. Penyebab Kerajaan Aceh berkembang pesat adalah letaknya. 5. Saluran Islamisasi di Indonesia selain perdagangan.
Soal Sejarah Indonesia X Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara Lengkap 1 Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan tambahan referensi soal latihan mata pelajaran Sejara Indonesia materi islamisasi dan silang budaya di nusantara. adapun yang menjadi fokus materi dalam soal latihan materi islamisasi dan silang budaya di nusantara yaitu a. Awal mula penyebaran Islam di Indonesia b. Perkembangan tradisi islam dari abad ke 15 sampai abad ke 18 c. Faktor-faktor pendukung perkembangan agama Islam di Indonesia Soal latihan sejarah materi islamisasi dan silang budaya di nusantara terdiri dari dua jenis, yaitu soal pilihan ganda dan soal esai. berikut soal latihan sejarah materi islamisasi dan silang budaya di nusantara. Soal Pilihan Ganda Materi Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara 1. Hal berikut ini merupakan alasan agama Islam bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat nusantara, kecuali . . . a. islam bersifat universal dan dinamis b. islam sama dengan ajaran lain c. dalam islam tidak ada paksaan d. dalam agama islam tidak ada yang namanya kasta e. agama islams sesuai dengan fitrah manusia 2. Dalam pertengahan abad ke XVIII terdapat empat kerajaan besar yang ada di nusantara, yaitu 1 Aceh – Sultan Iskandar Muda 2 Mataram – Sultan Agung 3 Makassar – Sultan Hasannuddin 4 Banten – Sultan Agung Tirtayasa Peranan kerajaan-kerajaan Islam tersebut pada abad ke XVIII adalah sebagai berikut, kecuali … a. merupakan potensi kekuatan untuk menentang penjajahan bangsa barat b. merupakan keraaan-kerajaan nasional di Nusantara yang berdaulat dan merdeka c. pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam d. merupakan kerajaan-kerajaan Islam yang mendukung kolonialisme dan imperialisme barat e. merupakan kerajaan maritim yang menguasai di perairan Nusantara 3. Berikut ini yang merupakan salah satu media penyebaran agama Islam di Indonesia yaitu … a. komunikasi para pedagang b. pertukaran rempah-rempah c. pelayaran dan perdagangan d. pertemuan di pusat-pusat pelayaran 4. Adanya upacara Tabut di Sumatera Barat mendukung salah teori yang mengemukakan bahwa Islam di nusantara di bawa oleh orang-orang … 5. Manakah di antara pernyataan di bawah ini yang tepat terkait masuknya Islam ke Indonesia? a. peran kerajaan Cina sangat penting dalam penyebarluasan Islam dalam periode awalnya b. kerajaan Majapahit berjasa dalam menyebarluaskan Islam di tanah Jawa c. Islam masuk ke nusantara dengan cara penaklukan d. Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke VII e. proses penyebaran Islam berjalan secara bertahap 6. Di antara pilihan berikut ini, manakah yang bukan saluran penyebaran agama Islam di Nusantara adalah … 7. Salah satu metode yang digunakan dalam penyebaran Islam paling sering dijumpai adalah melalui metode … 8. Adanya kenyataan jika kesultanan-kesultanan Islam Nusantara selalu berawal dari wilayah-wilayah pesisir menjelaskan kuatnya penyebaran Islam melalui saluran … 9. Cara yang dianggap paling tepat untuk menyebarluaskan Islam ke daerah-daerah terpencil adalah melalui saluran … 10. Wali sembilan atau wali songo yang terkenal aktif berdakwah melalui saluran kesenian adalah … a. sunan muria, sunan kalijaga, dan sunan gunung jati b. sunan ampel, sunan bonang, dan sunan muria c. sunan giri, sunan kalijaga, dan sunan bonang, d. sunan kudus, sunan ampel, dan sunan bonang e. sunan gunung jati, sunan kudus, dan sunan ampel 11. Diantara pilihan-pilihan berikut ini, bentuk kesenian manakah yang bukan merupakan saluran penyebaran agama Islam? 12. Salah satu walisanga yang menyebarkan Islam di wilayah Jawa barat adalah … 13. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah … a. berdasarkan makam Malik Al Saleh dapat disimpulkan bahwa agama Islam masuk dari Mesir b. agama Islam pertama kali diperkenalkan oleh pedagang-pedagang Indonesia yang aktif berdagang di India c. Berdasarkan makam Malik Ibrahim, dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke II d. agama Islam masuk ke Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh pedagang-pedagang Indonesia yang aktif berdagang di India e. agama Islam juga dikenal melalui media seni wayang oleh sunan Bonang 14. Salah satu budaya yang digunakan oleh sunan kalijaga dalam berdakwah adalah … a. menggunakan ilmu kesaktian c. pertunjukkan wayang kulit d. mendirikan pondok pesantren e. bertapa di tepi sungai 15. Teori yang mengemukakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari gujarat didasarkan pada … a. penaklukan bangsa gujarat terhadap bangsa Hindu di Indonesia b. ramainya perdagangan antarpelabuhan di Indonesia dengan Benggala c. bentuk bangunan masjid d. nisan beberapa raja Islam Indonesia yang bercorak khas Gujarat e. ditemukannya bekas pemukiman orang Gujarat di Nusantara Soal Esai Materi Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara 1. Apakah bukti sejarah yang menyetujui cina sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara termasuk Indonesia 2. Sebutkan golongan pedagang yang pertama kali datang di nusantara ! 3. Apakah makna dari kata sufi? Jelaskan ! 4. Sebutkan tiga pusat kerajaan Islam pada abad ke 15 yang berkembang ajaran Islamnya ! 5. Apakah isi berita Cina yang berasal dari zaman Tang ? Demikian latihan soal sejarah materi islamisasi dan silang budaya di nusantara. Semoga bisa memberi manfaat bagi para pembaca. apabila pembaca belum puas, silahkan baca juga Sumber Buku Pendamping Sejarah Indonesia karya Utami MS, Solo CV HaKa MJ
Islamisasidan silang budaya di kepulauan indonesia. Yatim, sejarah peradaban islam, 203. Masalah kontroversial sejarah nasional indonesia ii proses islamisasi di indonesia (abad m): The results show that, a). Proses masuk dan berkembangnya agama islam ke indonesia terdapat tiga teori, yaitu teori mekah, teori gujarat, dan teori persia.
Kedatangan Islam ke Nusantara mempunyai sejarah yang panjang. Satu di antaranya adalah tentang interaksi ajaran Islam dengan masyarakat di Nusantara yang kemudian memeluk Islam. Lewat jaringan perdagangan, Islam dibawa masuk sampai ke lingkungan istana. Berikut Materi Sejarah Indonesia lengkap untuk Kelas 10 Bab 3 Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara. Daftar Isi1 Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara2 Kedatangan Islam ke Nusantara3 Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau4 Islam Masuk Istana Raja5 Kerajaan Islam di Sumatra6 Kerajaan Islam di Jawa7 Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan8 Kerajaan-Kerajaan Islam di Sulawesi9 Kerajaan-Kerajaan Islam di Maluku Utara10 Kerajaan-Kerajaan Islam di Papua11 Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara12 Jaringan Keilmuan di Nusantara13 Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam14 Seni Bangunan15 Seni Ukir, ada seni kaligrafi yang membentuk orang, binatang, atau Aksara dan Seni Sastra17 Kesenian18 Kalender19 Proses Integrasi Nusantara20 Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi21 Peran Perdagangan Antarpulau22 Peran Bahasa23 Share this24 Related posts Photo by Pixabay on Kedatangan Islam ke Nusantara sarjana-sarjana Barat—kebanyakan dari Negeri Belanda—mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Pedagang Arab yang bermahzab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah abad ke-7 M. Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau Dari sumber literatur Cina, Cheng Ho mencatat terdapat kerajaan yang bercorak Islam atau kesultanan, antara lain, Samudra Pasai dan Malaka yang tumbuh dan berkembang sejak abad ke-13 sampai abad ke-15, sedangkan Ma Huan juga memberitakan adanya komunitaskomunitas Muslim di pesisir utara Jawa bagian timur. Islam Masuk Istana Raja Kerajaan Islam di Sumatra Sejak awal kedatangan Islam, Pulau Sumatra termasuk daerah pertama dan terpenting dalam pengembangan agama Islam di Indonesia. Dikatakan demikian mengingat letak Sumatra yang strategis dan berhadapan langsung dengan jalur perdangan dunia, yakni Selat Malaka. a. Samudra Pasai Samudra Pasai diperkirakan tumbuh berkembang antara tahun 1270 hingga 1275, atau pertengahan abad ke-13. b. Kesultanan Aceh Darussalam Pada 1520 Aceh berhasil memasukkan Kerajaan Daya ke dalam kekuasaan Aceh Darussalam. Tahun 1524, Pedir dan Samudera Pasai ditaklukkan. Kesultanan Aceh Darussalam di bawah Sultan Ali Mughayat Syah menyerang kapal Portugis di bawah komandan Simao de Souza Galvao di Bandar Aceh. c. Kerajaan-Kerajaan Islam di Riau Kerajaan Islam yang ada di Riau dan Kepulauan Riau menurut berita Tome Pires 1512-1515 antara lain Siak, Kampar, dan Indragiri. Kerajaan Kampar, Indragiri, dan Siak pada abad ke-13 dan ke-14 dalam kekuasaan Kerajaan Melayu dan Singasari-Majapahit d. Kerajaan Islam di Jambi Berdasarkan temuan-temuan arkeologis kemungkinan kehadiran Islam di daerah Jambi diperkirakan dimulai sejak abad ke-9 atau abad ke-10 sampai abad ke-13. e. Kerajaan Islam di Sumatra Selatan Sejak Kerajaan Sriwijaya mengalami kelemahan bahkan runtuh sekitar abad ke-14, mulailah proses Islamisasi sehingga pada akhir abad ke-15 muncul komunitas Muslim di Palembang. f. Kerajaan Islam di Sumatra Barat Islam di daerah Lampung tidak akan dibicarakan karena daerah ini sudah sejak awal masuk kekuasaan Kesultanan Banten, karena itu yang akan dibicarakan pada bagian ini ialah Kerajaan Islam di Sumatra Barat. Mengenai masuk dan berkembangnya Islam di daerah Sumatra Barat masih sukar dipastikan. Kerajaan Islam di Jawa a. Kerajaan Demak Para ahli memperkirakan Demak berdiri tahun 1500. Sementara Majapahit hancur beberapa waktu sebelumnya. Menurut sumber sejarah lokal di Jawa, b. Kerajaan Mataram Setelah Kerajaan Demak berakhir, berkembanglah Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya. Di bawah kekuasaannya, c. Kesultanan Banten Kerajaan Banten berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan. d. Kesultanan Cirebon Menurut berita Tome Pires sekitar 1513 diberitakan Cirebon sudah termasuk ke daerah Jawa di bawah kekuasaan Kerajaan Demak. Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan a. Kerajaan Pontianak Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah Kalimantan Barat antara lain Tanjungpura dan Lawe. b. Kerajaan Banjar Banjarmasin Kerajaan Banjar Banjarmasin terdapat di daerah Kalimantan Selatan yang muncul sejak kerajaan-kerajaan bercorak Hindu yaitu Negara Dipa, Daha, dan Kahuripan yang berpusat di daerah hulu Sungai Nagara di Amuntai. Kerajaan-Kerajaan Islam di Sulawesi a. Kerajaan Gowa-Tallo Kerajaan Gowa-Tallo sebelum menjadi kerajaan Islam sering berperang dengan kerajaan lainnya di Sulawesi Selatan, seperti dengan Luwu, Bone, Soppeng, dan Wajo. b. Kerajaan Wajo Berita tentang tumbuh dan berkembangnya Kerajaan Wajo terdapat pada sumber hikayat lokal. Kerajaan-Kerajaan Islam di Maluku Utara Kepulauan Maluku menduduki posisi penting dalam perdagangan dunia di kawasan timur Nusantara. Mengingat keberadaan daerah Maluku ini maka tidak mengherankan jika sejak abad ke-15 hingga abad ke-19 kawasan ini menjadi wilayah perebutan antara bangsa Spanyol, Portugis dan Belanda. Kerajaan Ternate Pada abad ke-14 dalam kitab Negarakartagama, karya Mpu Prapanca tahun 1365 M menyebut Maluku dibedakan dengan Ambon yaitu Ternate. Kerajaan-Kerajaan Islam di Papua Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Papua sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, berdasarkan bukti sejarah terdapat sejumlah kerajaan-kerajaan Islam di Papua, yakni Kerajaan Waigeo Kerajaan Misool Kerajaan Salawati Kerajaan Sailolof Kerajaan Fatagar Kerajaan Rumbati terdiri dari Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi, Arguni, dan Wertuar Kerajaan Kowiai Namatota Kerajaan Aiduma Kerajaan Kaimana. Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara a. Kerajaan Lombok dan Sumbawa Selaparang merupakan pusat kerajaan Islam di Lombok di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari. b. Kerajaan Bima Bima merupakan pusat pemerintahan atau kerajaan Islam yang menonjol di Nusa Tenggara dengan nama rajanya yang pertama masuk Islam ialah Ruma Ta Ma Bata Wada yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Kahir. Jaringan Keilmuan di Nusantara Ketika Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran dalam bidang politik, tradisi keilmuannya tetap berlanjut. Samudera Pasai terus berfungsi sebagai pusat studi Islam di Nusantara. Namun, ketika Kerajaan Malaka telah masuk Islam, pusat studi keislaman tidak lagi hanya dipegang oleh Samudera Pasai. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Beberapa contoh bentuk akulturasi akan ditunjukkan pada paparan berikut. Seni Bangunan Masjid dan MenaraMakam Seni Ukir, ada seni kaligrafi yang membentuk orang, binatang, atau wayang. Aksara dan Seni Sastra HikayatBabad mirip dengan hikayatSyair berasal dari perkataan ArabSuluk Kesenian Permainan debusSeudatiWayang Kalender Proses Integrasi Nusantara Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi Agama Islam yang masuk dan berkembang di Nusantara mengajarkan kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam kehidupan beragama. Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat Peran Perdagangan Antarpulau Sejak awal abad ke-16 di Jawa berkembang Kerajaan Demak dan beberapa bandar sebagai pusat perdagangan. Di kepulauan Indonesia bagian tengah maupun timur juga berkembang kerajaan dan pusat-pusat perdagangan. Dengan demikian, terjadi hubungan dagang antardaerah dan antarpulau. Peran Bahasa Bahasa merupakan sarana pergaulan. Bahasa Melayu digunakan hampir di semua pelabuhan-pelabuhan di Kepulauan Nusantara. Daftar Pustaka Restu Gunawan, Amurwani Dwi Lestariningsih, dan Sardiman. 2017. Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Post Views 17,565 Persamaandan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel yang Memuat Nilai Mutlak; SPL3V; Semester 2. Relasi dan Fungsi; Trigonometri; Sejarah Indonesia. Semester 1. Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia; Semester 2. Pedagang, Penguasa dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu dan Buddha) Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara; Bahasa Inggris
Uploaded byMyOs Supardi 100% found this document useful 1 vote199 views8 pagesDescriptiontugasCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 1 vote199 views8 pagesIslamisasi Dan Silang Budaya Di NusantaraUploaded byMyOs Supardi DescriptiontugasFull descriptionJump to Page You are on page 1of 8Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Uraianberikut akan mencoba menjabarkan proses Islamisasi di Indonesia dan mengurai simpul dari silang budaya yang sampai kini masih terus berlanjut. (2) PETA KONSEP Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara Kedatangan Islam di Nusantara Seni Bangunan Seni Rupa dan ukir Seni Sastra dan Aksara 0% found this document useful 0 votes76 views28 pagesOriginal TitleIslamisasi dan Silang Budaya di © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes76 views28 pagesIslamisasi Dan Silang Budaya Di NusantaraOriginal TitleIslamisasi dan Silang Budaya di to Page You are on page 1of 28 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 13 to 26 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
\n\n \n \n rangkuman islamisasi dan silang budaya di nusantara
Indonesiaadalah bangsa yang besar dan punya sejarah panjang sebelum menjadi sebuah negara. Source: tradeedurevisi.blogspot.com. Rangkuman sejarah indonesia kelas 10 sma smk ma mak. Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket si bab 3 islamisasi dan silang budaya di nusantara. Source: latihan-online.com

Hari ini kita akan membahas mengenai bagaimana Islam datang ke Indonesia yang awalnya hanya di daerah pesisir kemudian masuk kepedalaman. Islam kemudian mampu berkembang pesat di Indonesia hingga muncullah Kerajaan Kerajaan yang bercorak Islam menggantikan Kerajaan Kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang telah berkembang sebelumnya. Jika ditarik benang merahnya, terdapat beberapa jalur dalam proses masuknya Islam ke Indonesia, di antaranya sebagai berikut Jalur Darat; Para pedagang Islam melintasi jazirah Arab dan menjelajah daerah Barat ke Gurun Sahara dan Afrika Tengah, sedangkan jalan Timur melalui Bashra, Bagdad, Damaskus, Samarkand, Bukhara, dan kota-kota di Asia Tengah terus ke daratan Cina. Jalur ini disebut jalan sutra karena pada saat itu yang menjadi komoditas utama dalam kegiatan perdagangan adalah berupa sutra, terutama yang berasal dari Cina. Jalur Laut; Perdagangan yang dilakukan melalui jazirah Arab, India, dan Asia Tenggara yang dilakukan melalui jalur laut berpengaruh terhadap perkembangan Islam di Indonesia. Pada saat itu sudah berkembang pelabuhan-pelabuhan laut yang ada di kawasan Asia seperti Muskat di jazirah Arab, Basra di Teluk Parsi, Cambay Gujarat, Chittagong di Teluk Benggala, Pasai di Pulau Sumatra dan daerah Malaka yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Indonesia, Malaysia, dan Filipina. KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA Mengenai kapan islam masuk Indonesia terdapat beberapa pendapat yakni abad ke-7, abad ke-11 dan abad ke-13. Islam masuk Indonesia abad ke-7. Pendapat menyatakan bahwa Islam sampai ke Indonesia pada abad ke-7 antara lain dikemukakan oleh Hamka, Harry W Hazard, Arnold dan dalam seminar masuknya islam di Indonesia yang dilaksanakan di Aceh. Pendapat tentang masuknya Islam pada abad ke-7 didasarkan pada adanya kunjungan utusan dari Arab di Kerajaan Holing/Kalingga . Islam masuk Indonesia abad ke-11. Dasar dari pendapat ini adalah ditemukannya Makam Fatimah binti Maimun di leran Gresik. Islam masuk Indonesia abad ke-13. Adapun pendukung dari pendapat ini adalah Catatan perjalanan Marcopolo, Moquette, Kern, Snouck Hurgronje, N,J Krom, Schiereke. Dalam catatan Marcopolo pernah berkunjung ke kerajaan Peurlak di Aceh pada tahun 1292 M. Selain itu juga muncul beberapa pendapat mengenai pembawa agama Islam ke Indonesia. Teori Gujarat. Peyebar agama islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan Moquetta 1912. Argumentasinya didasarkan pada batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat. Moquetta kemudian berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat. Teori Persia. Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal Persia Iran sekarang. Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali Teori Arab. Buya Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullah mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abadabad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Senada dengan pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan Anthony H. Johns. Menurutnya, proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir kaum pengembara yang datang ke Kepulauan Indonesia. Teori Cina. Teori Cina diungkapkan oleh Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-Islam-Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang 618-960 di daerah Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dan pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Dasar lainnya adalah raja Islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal dari Campa, Cina bagian selatan sekarang termasuk Vietnam. Bukti-bukti lainnya adalah masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Tiongkok yang didirikan oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan penting sepanjang pada abad ke-15 seperti Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina, diduduki pertama-tama oleh para pelaut dan pedagang Cina Semua teori di atas masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Tidak ada kemutlakan dan kepastian yang jelas dalam masing-masing teori tersebut. Meminjam istilah Azyumardi Azra, sesungguhnya kedatangan Islam ke Indonesia datang dalam kompleksitas; artinya tidak berasal dari satu tempat, peran kelompok tunggal, dan tidak dalam waktu yang bersamaan. Berbagai saluran dalam menyebarkan agama Islam yaitu Saluran masuknya Islam melalui perdagangan yakni terjadi kontak perdagangan antara pedagang yang beragama Islam dengan penduduk di sekitar pantai. Islam pada awalnya tumbuh di daerah pesisir. Pedagang Islam yang tinggal di daerah pesisir kemudian melakukan pernikahan dengan penduduk pribumi. Perlu kita ingat bahwa pada saat itu perahu menggunakan angin muson yang bertiup berkala selama 6 bulan. Sehingga muncullah perkampungan perkampungan orang Arab atau disebut Pekojan. Salah satu saluran masuknya Islam ke Indonesia adalah melalui pernikahan. Paling menguntungkan adalah ketika seorang pemeluk agama Islam kemudian menikah dengan rajan atau bangsawan. Sebagai contoh adalah perkawinan antara Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit menikah dengan Putri Campa yang kemudian menghasilkan keturunan yang bernama Raden Patah pendiri Kerajaan Islam Demak. Di Jawa terdapat ahli dakwah yang terkenal dengan sebutan Wali Songo yaitu 1 Sunan Gresik, 2 Sunan Ampel, 3 Sunan Giri, 4 Sunan Gunung Jari, 5 Sunan Kudus, 6 Kudus, 7 Sunan Drajad, 8 Sunan Kalijaga, dan 9 Sunan Muria. Penyebar agama Islam di Kalimantan yakni Tuan Haji Bandang dan Tuan Haji Tunggangparangan. Penyebar agama islam di Makasar bernama Datuk Ri Bandang. Sedangkan Datuk Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di daerah Sulawesi islamisasi ini. Para ulama mendirikan pondok-pondok pesantren pesantrian yang terbuka bagi siapa pun untuk belajar menjadi santri. Setelah selesai belajar di pesantren, mereka kembali ke daerah asal dan berdakwah mengajarkan Islam atau disuruh guru mereka menyiarkan Islam di daerah lain. Kaum ulama yang mendirikan pesantren antara lain Raden Rahmat di Ampel, dekat Surabaya dan Raden Paku di Giri. Beberapa lulusan Sunan Giri diundang ke Maluku untuk mengajarkan Islam di sana. Tasawuf adalah ajaran untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kesenian Islam berkembang pesat di Indonesia pada awalnya berkembang di daerah pesisir pantai. Daerah ini lah yang bersentuhan langsung dengan aktivitas perdagangan. Berbagai faktor mendorong agama Islam berkembang pesat di Indonesia antara lain Syarat masuk Islam mudah yakni tinggal membaca kalimat syahadat Agama Islam tidak mengenal kasta Penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara damai Terdapat penyesuaian budaya yang sudah ada dengan ajaran agama Islam Faktor politis yakni runtuhnya Kerajaan Majapahit Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk menyiarkan agama islam Salah satu penyebar agama Islam terkenal di Pulau Jawa adalah Walisongo. Walisongo sangat dihormati serta dimuliakan oleh orang-orang, terutama di pulau Jawa, bahkan para walisongo itu diberi gelar Sunan atau Susuhunan artinya yang dijunjung tinggi atau gelar yang tinggi dan mulia Maulana Malik Ibrahim atau Makdum Ibrahim atau Sunan Gresik menyebarkan agama Islam di daerah Gresik dan sekitarnya Sunan Ampel nama aslinya Raden Rahmat menyebarkan agama Islam di daerah Ampeldenta sekitar Surabaya Sunan Bonang atau Makhdum Ibrahim merupakan anak dari Sunan Ampel yang menyebarkan agama Islam di daerah Lasem, Tuban Sunan Derajat nama sebenarnya adalah Masih Munat, putra dari Sunan Ampel menyebarkan agama Islam didaerah Sedayu Gresik Jawa Timur Sunan Giri atau Raden Paku. Ia adalah putra dari Maulana Ishak menyebarkan agama Islam di daerah Giri Jawa Timur. Sunan Giri diangkat menjadi penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Banyak mubalig dari pesantren Giri yang dikirim ke Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. Sunan Kalijaga atau Raden Jaka Said menyebarkan agama Islam di daerah Kadilangu Demak Jawa Tengah. Sunan Kudus atau Jafar Sadiq. Ia adalah salah seorang panglima tentara dan menyebarkan agama Islam di daerah Demak, Jawa Tengah. Sunan Muria atau Raden Prawoto atau Raden Umar Said, adalah putra Sunan Kalijaga dari istrinya yang bernama Dewi Sorah yang menyebarkan agama Islam didaerah pegunungan Muria Jawa Tengah. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati karena pusat kegiatan dakwahnya berada di daerah Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat KERAJAAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA Berbagai kerajaan yang bercorak Islam muncul di Indonesia menggantikan Kerajaan kerajaan Hindu-Budha. Kerajaan di Indonesia yang bercorak Islam antara lain Kerajaan bercorak Islam di Pulau Sumatera Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudera Pasai, Kesultanan Aceh Darussalam, Kerajaan Kampar, Kerajaan Indragiri, Kerajaan Siak, Kerajaan Islam di Jambi, Kesultanan Palembang. Kerajaan bercorak Islam di Pulau Jawa Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram Islam, Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon. Kerajaan bercorak Islam di Pulau Kalimantan Kerajaan Pontianak, Kerajaan Banjar, Kerajaan bercorak Islam di Pulau Sulawesi Kerajaan Gowa – Tallo Makasar, Kerajaan Wajo, dan Kerajaan Bone. Kerajaan bercorak Islam di Nusa Tenggara Kerajaan Sumbwa dan Lombok, Kerajaan Bima Kerajaan bercorak Islam di Pulau Maluku Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, dll Kerajaan bercorak Islam di Pulau Papua 1 Kerajaan Waigeo 2 Kerajaan Misool 3 Kerajaan Salawati 4 Kerajaan Sailolof 5 Kerajaan Fatagar 6 Kerajaan Rumbati terdiri dari Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi, Arguni, dan Wertuar 7 Kerajaan Kowiai Namatota 8. Kerajaan Aiduma 9 Kerajaan Kaimana. AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM Bangunan Masjid Ada beberapa ciri yang menarik untuk dicermati dari bangunan masjid tradisional, seperti Masjid memiliki denah bujur sangakar. Pada sisi Barat terdapat bangunan yang menjorok sebagai ’mihrab’. Pada bagian depan masjid, terdapat serambi. Masjid-masjid yang besar, di samping memiliki serambi depan juga memiliki serambi samping pada sisi kanan dan kiri masjid. Sebagian besar masjid beratap tumpang, semakin ke atas semakin kecil dan bagian teratas biasanya berbentuk limas. Di dalam masjid terdapat barisan yang mengelilingi empat tiang induk. Di bagian depan kiri atau kanan terdapat menara sebagai tempat untuk menyerukan panggilan sholat adzan. Masjid biasanya terletak di tengah-tengah kota atau dekat dengan istana. Di depan masjid biasanya terdapat alun-alun Makam Makam merupakan tempat di mana seseorang yang telah meninggal dunia dikebumikan. Menurut ajaran Islam, sebelum dikebumikan diadakan upcara jenazah. Pada hari yang ke 100, makan boleh dibangun secara permanen yang terdiri dari kijing jirat, batu nisan, dan cungkup. Kijing atau jirat adalah bangunan berbentuk empat persegi panjang yang terbuat dari batu atau tembok yang membujur ke arah Utara – Selatan. Batu nisan adalah tonggak pendek yang terbuat dari batu atau sekarang ada terbuat dari kayu atau beton yang ditanam di atas kundukan tanah sebagai tanda kubur dan biasanya ditanam di ujung Utara dan Selatan dari kijing. Cungkup adalah bangunan kecil seperti rumah yang berfungsi untuk menutup kijing. Contoh makam kuno yang bercorak Islam adalah makan Fatimah binti Maimun dan makan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Sultan Malik As-Saleh di Pasai, makam Raden Patah di Demak, makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, dan sebagainya. Sedangkan para raja biasanya dimakamkan di daerah perbukitan seperti kompleks makam Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Muria, kompleks makam raja-raja Mataram di Imogiri, kompleks raja-raja Cirebon di Gunung Sembung, dan sebagainya. Kaligrafi Kaligrafi merupakan seni melukis yang sangat indah. Kaligrafi adalah seni menulis dengan huruf Arab yang dipahatkan pada batu, kayu, atau kertas. Seni kaligrafi memiliki pola yang beragam, seperti pola daun-daunan, bunga-bungaan, perbukitan, pemandangan, atau sekedar garis-garis geometris. Kraton Pada dasarnya, kraton adalah tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan penting yang berkaitan urusan administrasi kerajaan. Kraton juga berfungsi sebagai tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Kraton merupakan lambang pusat pemerintahan. Beberapa kraton yang bercorak Islam adalah Kraton Kesultanan Aceh, Kraton Demak, Kraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Kraton Banten, Kraton Yogyakarta, Kraton Surakarta, dan lain sebagainya. Seni Sastra Peninggalan Islam Peninggalan Islam di bidang seni sastra sangat kaya dan beragam. Secara garis besar, peninggalan itu dapat dikelompok menjadi empat jenis, yaitu hikayat, syair, babad, dan suluk. Hikayat adalah karya sastra yang berisi ceritera tentang kehidupan manusia. Pada dasarnya, hikayat mengandung nilai untuk membangkitkan semangat hidup manusia, meskipun ada beberapa hikayat yang menceriterakan tentang kesedihan. Misalnya, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah. Babad adalah karya sastra yang berisi ceritera berlatar belakang sejarah. Babad merupakan ceritera semata karena kurang didukung dengan bukti-bukti atau fakta-fakta seperti halnya sejarah. Misalnya, Babad Tanah Jawi, Babad Kadhiri, Babad Caruban, Babad Giyanti Syair adalah puisi lama, di mana tiap-tiap bait terdiri dari empat baris dan diakhiri dengan bunyi yang sama. Misalnya, Syair Abdul Muluk, Gurimdam Dua Belas. Suluk adalah kitab-kitab yang menceriterakan tentang tasawuf. Suluk merupakan kitab peninggalan Islam yang tertua di Nusantara. Misalnya, Suluk Malang Sumirang, Suluk Sukarsa, Suluk Wujil. Seni Pertunjukan Seni pertunjukan memiliki beberapa macam bentuk, di antaranya tarian, musik, atau lakon-lakon tertentu semacam wayang. Wayang Kulit. Wayang kulit digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar memeluk agama Islam. Sunan Kalijaga menampilkan lakon-lakon wayang Hindu yang dalam pertunjukannya, diubah bergaya Islam dengan muatan dakwah. Pada beberapa peringatan hari-hari besar Islam di Jawa Tengah, gamelan biasa digunakan hingga kini. Dulu, gamelan digunakan untuk menarik perhatian orang-orang agar berkumpul. Setelah itu, mereka diberikan ceramah yang berisi ajaran Islam. Ada beberapa tarian yang bercorak Islam. Salah satu contohnya adalah Tari Seudati yang dimainkan sambil bersenandung salawat atas Nabi Muhammad SAW. Kalender Pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo salah satu peninggalannya adalah kalender yang mengalami akulturasi dengan kalender Islam dan Jawa. Sultan Agung melakukan sedikit perubahan, mengenai nama-nama bulan pada tahun Saka. Misalnya bulan Muharam diganti dengan Sura dan Ramadan diganti dengan Pasa. Kalender tersebut dimulai tanggal 1 Muharam tahun 1043 H. Kalender Sultan Agung dimulai tepat dengan tanggal 1 Sura tahun 1555 Jawa 8 Agustus 1633. About The Author doni setyawan Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

20 Sebuah era di mana lapisan es menyebar di Kutub Utara dan sebagian besar benua Asia, Amerika dan Eropa ditutupi dengan es. Saat ini penyebaran hewan dan orang tua ke nusantara. Era itu. a. dasar Umur b. zaman sekunder c. usia tersier d. zaman es e. usia interglasial. Jawab: d. 21. Perhatikan informasi berikut. Dengan tulang pipi yang tebal . 478 204 366 122 411 374 365 327

rangkuman islamisasi dan silang budaya di nusantara