Penyakitini yan gmenjadi penyebabnya adalah mikroorganisme. Contohnya antara lain adalah bakteri, virus, fungi, dan mikroplasma. Mikroplasma ini adalah partikel yang hidup yang ukurannya itu sangat kecil dan ia memiliki ciri-ciri seperti halnya dengan virus atauoun bakteri) Halodoc, Jakarta - Setiap ibu hamil kemungkinan besar akan mengalami perubahan pada tubuhnya. Bukan hanya perut, janin yang dikandung dapat membuat beberapa bagian tubuh lainnya seperti membengkak. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan asupan yang dipicu oleh nafsu makan yang lebih besar. Memang penting memenuhi asupan tubuh karena kebutuhan gizi untuk dua orang. Perubahan yang cepat selama kehamilan memang terjadi untuk perkembangan anak. Namun, bukan tidak mungkin ibu mengalami ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh gangguan sistem endokrin selama kehamilan. Penting untuk setiap ibu hamil mengetahui penyebab gangguan sistem endokrin agar beberapa dampak buruk dapat dicegah. Berikut ulasan lengkapnya! Baca juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Gangguan sistem endokrin adalah penyakit yang berhubungan dengan kelenjar endokrin pada tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan hormon. Tubuh manusia membutuhkan hormon untuk mengatur berbagai proses penunjang kehidupan, seperti pernapasan, nafsu makan, keseimbangan cairan, pengendalian berat badan, dan hal lainnya. Hampir semua bagian jaringan pada tubuh manusia akan merespons hormon endokrin, jika terganggu maka akan banyak gangguan yang terjadi. Diabetes mellitus dan penyakit tiroid adalah contoh penyakit yang umum terjadi pada ibu hamil. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab dari gangguan sistem endokrin agar dapat dihindari. Berikut penyebabnya Hormon Tidak Seimbang Salah satu hal yang dapat menjadi penyebab gangguan sistem endokrin pada ibu hamil adalah hormon pada tubuh yang tidak seimbang. Hal ini terjadi karena kelenjar yang menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin yang berpengaruh pada fungsi tubuh. Beberapa penyakit berbahaya mungkin saja terjadi saat kelainan ini menyerang. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut pada ibu hamil. Beberapa faktor tersebut adalah kurang aktif secara fisik, mengidap penyakit gangguan autoimun, kadar kolesterol yang tinggi, hingga riwayat keluarga yang pernah terserang penyakit ini. Jika ada salah satu risiko tersebut yang pernah terjadi, baiknya langsung memeriksakan diri ke dokter. Baca juga 5 Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil Setiap ibu hamil juga harus mengetahui beberapa penyakit yang dapat terjadi akibat gangguan sistem endokrin. Dengan mengetahui beberapa hal tersebut, penting untuk melakukan pencegahan yang dapat terjadi saat hormon sedang tidak seimbang. Berikut beberapa penyakit yang dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan gangguan sistem endokrin Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme Hipertiroidisme adalah gangguan yang terjadi karena kelebihan hormon tiroid. Hal ini mampu menyebabkan komplikasi saat hamil, seperti keguguran, kelahiran prematur, dan preeklampsia. Lalu, hipotiroidisme adalah tubuh yang kekurangan hormon tiroid. Gangguan ini mampu menyebabkan gangguan yang sama ditambah bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Penting untuk menghindari kedua gangguan ini agar tidak membahayakan kesehatan bayi. Diabetes Ibu juga dapat mengalami diabetes saat mengidap gangguan sistem endokrin. Penyakit ini memang terbilang berbahaya ketika terjadi pada ibu hamil, yang mampu menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, preeklampsia, dan cacat lahir. Hal ini terjadi ketika tubuh mengalami peningkatan gula darah saat hamil, sehingga dapat menyebabkan persalinan dini atau berat lahir berlebihan. Baca juga Ketahui Gejala Gangguan Sistem Endokrin Itulah penyebab yang dapat membuat ibu hamil mengalami gangguan sistem endokrin. Penting untuk mendeteksi gangguan ini sebelum hamil, walaupun ada kemungkinan juga terjadi saat kehamilan karena perubahan hormon pada tubuh. Maka dari itu, pada wanita yang ingin hamil disarankan untuk memeriksakan diri terlebih dahulu. Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait gangguan sistem endokrin yang dapat terjadi pada ibu hamil. Caranya terbilang mudah sekali, kamu hanya cukup download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Play Store yang ada di smartphone kamu! Referensi Indiana University Health. Diakses pada 2020. Endocrine Disorders In Pregnancy. NCBI. Diakses pada 2020. Endocrine Disorders of Pregnancy. Kelainanpenyakit pada sistem hormon dan penyebabnya adalah meisahafkania05 meisahafkania05 Jawaban: Kelainannya adalah memicu beragam penyakit yaitu,Addison,PCOS dll. Penyebab umum ketidakseimbangan hormon di antaranya, terapi hormon, obat-obatan, pengobatan kanker seperti kemoterapi, tumor, apakah kanker atau jinak, tumor hipofisis, gangguan β€œGangguan sistem endokrin adalah gangguan yang terjadi pada kelenjar endokrin tubuh. Masalah kesehatan ini bisa terjadi akibat ketidakseimbangan hormon atau adanya tumor dalam sistem endokrin. Kebanyakan gangguan sistem endokrin disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis, tetapi memiliki pola hidup yang tidak sehat bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah kesehatan tersebut.” Halodoc, Jakarta – Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon yang membantu mengontrol banyak fungsi tubuh yang penting, termasuk kemampuan tubuh untuk mengubah kalori menjadi energi yang menggerakkan sel-sel dan organ. Sistem ini juga memengaruhi bagaimana jantung kamu berdetak, pertumbuhan tulang dan jaringan kamu, bahkan kemampuan untuk menghasilkan anak. Namun, bila kadar hormon kamu terlalu tinggi atau terlalu rendah, kamu bisa mengalami penyakit atau gangguan sistem endokrin. Penyakit ini juga bisa terjadi bila tubuh kamu tidak merespons hormon sebagaimana mestinya. Meskipun kebanyakan gangguan sistem endokrin disebabkan oleh penyakit tertentu, tetapi pola hidup juga berpengaruh besar terhadap berkembangnya masalah kesehatan tersebut. Lantas, pola hidup seperti apa yang bisa menyebabkan gangguan sistem endokrin? Cari tahu jawabannya di sini. Baca juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Berdasarkan penyebabnya, gangguan sistem endokrin bisa dikelompokkan menjadi dua kategori Gangguan endokrin yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin, yang disebut juga ketidakseimbangan endokrin yang terjadi karena perkembangan lesi seperti nodul atau tumor dalam sistem endokrin, yang mungkin atau juga tidak memengaruhi kadar hormon. Jadi, sistem umpan balik endokrin membantu mengontrol keseimbangan hormon dalam aliran darah. Bila tubuh kamu memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu, sistem umpan balik memberi sinyal pada kelenjar yang tepat untuk memperbaiki masalah tersebut. Namun, bila sistem umpan balik tersebut mengalami kesulitan menjaga tingkat hormon yang tepat dalam aliran darah, atau bila tubuh kamu tidak membersihkannya dari aliran darah dengan benar, ketidakseimbangan hormon bisa terjadi. Berikut ini beberapa penyebab peningkatan atau penurunan kadar hormon Masalah dengan sistem umpan balik kelenjar untuk merangsang kelenjar lain untuk melepaskan pada kelenjar kelenjar endokrin. Kebanyakan tumor endokrin dan nodul benjolan tidak bersifat kanker. Mereka biasanya tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh. Namun, tumor atau nodul pada kelenjar dapat mengganggu produksi hormon kelenjar. Baca juga Penyakit yang Memicu Gangguan Sistem Endokrin Pola Hidup yang Bisa Menjadi Pemicunya Selain beberapa penyebab yang sudah disebutkan di atas, pola hidup tidak sehat juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang akhirnya memicu gangguan sistem endokrin. Pola Makan yang Tidak Sehat Banyak mengonsumsi makanan berlemak bisa membuat kamu memiliki kolesterol tinggi, yang merupakan salah satu faktor risiko untuk gangguan sistem endokrin. Jadi, alih-alih mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh yang tidak sehat, seperti gorengan dan junk food, gantilah dengan mengonsumsi makanan berlemak yang sehat, seperti salmon, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan minyak kelapa. Inaktifitas Fisik Kurang bergerak dan jarang berolahraga diketahui bisa menjadi faktor risiko berbagai penyakit. Salah satunya adalah gangguan sistem endokrin. Jadi, berolahragalah minimal 30 menit setiap hari agar tetap sehat. Stres Stres, baik fisik maupun mental, bisa memicu respon stres. Respon ini sangat kompleks dan bisa memengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati, dan sistem endokrin. Banyak faktor yang bisa memicu respon stres, tetapi stres fisik adalah yang paling berpengaruh besar. Beberapa contoh stres fisik yang bisa menyebabkan gangguan sistem endokrin, antara lain Trauma atau cedera parah jenis parah atau atau dingin yang alergi. Meskipun mungkin tidak memberi pengaruh sebesar stres fisik, stres mental, seperti emosional, sosial, atau ekonomi bisa memengaruhi hormon yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan sistem endokrin. Jadi, carilah cara yang efektif untuk mengelola stres yang kamu alami. Baca juga Cegah Gangguan Sistem Endokrin dengan 6 Cara Ini Itulah pola hidup yang terkait dengan gangguan sistem endokrin. Bila kamu merasa kelelahan atau tubuh terasa lemah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter karena hal itu bisa jadi gejala gangguan sistem endokrin. Kamu juga bisa membicarakan gejala kesehatan yang kamu alami pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter ahli dan terpercaya dari Halodoc bisa memberi kamu diagnosis awal dan saran kesehatan yang tepat. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play. Referensi WebMD. Diakses pada 2021. Endocrine Disorders. Health Grades. Diakses pada 2021. Endocrine Disorders. Hormone Health. Diakses pada 2021. Factors That Affect Endocrine Function. Mayo Clinic. Diakses pada 2021. How much should the average adult exercise every day?
Selainkedua penyakit di atas, diabetes mellitus (kencing manis) juga merupakan kelainan pada sistem ekskresi. Alat ekskresi berfungsi untuk menjaga homeostatis (keseimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Aryaldora'blog SISTEM EKSKRESI Psoriasis penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem
Halodoc, Jakarta - Pada tubuh manusia terdapat sistem endokrin yang berguna untuk menghasilkan hormon agar tubuh dapat berfungsi dengan normal. Hormon yang dihasilkan dapat mengatur banyak aktivitas yang dilakukan oleh tubuh, seperti bernapas, keseimbangan cairan, dan hal lainnya. Walau begitu, kamu mungkin mengalami gangguan yang berhubungan dengan sistem endokrin. Kelainan yang disebut gangguan sistem endokrin tersebut dapat menyebabkan hormon pada tubuh menjadi terganggu. Disebutkan juga kelainan tersebut dapat menyebabkan kerusakan saraf. Berikut bahasan lengkapnya! Baca juga Ketahui Gejala Gangguan Sistem Endokrin Gangguan sistem endokrin adalah suatu kelainan yang berhubungan dengan kelenjar endokrin pada tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada hormon yang dihasilkan sehingga terdapat kelainan pada fungsi tubuh. Kamu mungkin mengalami gangguan pada pernapasan, nafsu makan, dan hal penting lainnya. Sistem endokrin pada tubuh terdiri dari beberapa kelenjar, antara lain kelenjar hipofisis dan hipotalamus di otak, kelenjar adrenal di ginjal, tiroid di leher, serta yang berada di pankreas, ovarium, dan testis. Hormon pencernaan juga dapat dihasilkan oleh perut, hati, serta usus. Gangguan pada sistem endokrin yang paling umum terjadi, yaitu diabetes mellitus, akromegali, penyakit Addison, sindrom Cushing, penyakit Graves, tiroiditis, dan lainnya. Kelainan ini memiliki gejala yang luas dan memengaruhi banyak bagian tubuh. Selain itu, tingkat keparahan dari gangguan ini juga berbeda-beda. Benarkah gangguan sistem endokrin dapat sebabkan kerusakan saraf? Memang hal tersebut benar adanya, karena beberapa penyakit yang terjadi berhubungan dengan sistem endokrin disebabkan saraf yang tidak berjalan semestinya. Salah satu penyakit yang terjadi karena hal tersebut adalah neuropati diabetes. Hal ini terjadi ketika tubuh kamu mengalami kerusakan saraf pada pengidap diabetes. Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait kerusakan saraf yang disebabkan oleh gangguan sistem endokrin, dokter dari Halodoc dapat menjawabnya. Caranya, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone kamu! Lalu, kamu juga dapat membeli obat tanpa perlu ke luar rumah dengan aplikasi ini. Baca juga Cegah Gangguan Sistem Endokrin dengan 6 Cara Ini Cara Mendiagnosis Gangguan Sistem Endokrin Jika kamu mengidap kelainan pada sistem yang mengatur hormon pada tubuh, dokter mungkin akan merujuk pada spesialis dari gangguan ini. Ahli medis tersebut sudah terlatih secara khusus untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan sistem endokrin sehingga langkah pengobatannya jelas. Gejala-gejala yang timbul karena gangguan pada sistem endokrin ini dapat berbeda-beda, tergantung pada kelenjar yang terpengaruh oleh penyakit tersebut. Walau begitu, gejala utama yang terjadi pada pengidap gangguan ini adalah merasakan kelelahan dan kelemahan setiap waktu. Pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan adalah tes darah dan urine yang berguna untuk memeriksa kadar hormon. Hal tersebut dapat membantu dokter untuk menentukan gangguan yang terjadi pada sistem endokrin. Selain itu, tes pencitraan juga mungkin dilakukan untuk menentukan tumor yang terbentuk. Perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pada sistem yang mengatur hormon tersebut mungkin akan rumit. Hal tersebut karena perubahan dalam satu tingkat hormon dapat memengaruhi yang lain. Pemeriksaan darah rutin mungkin dilakukan untuk menentukan obat yang diberikan atau rencana perawatan yang dilakukan. Baca juga Sistem Endokrin Alami Gangguan, Ini Dua Penyebabnya Umumnya, perawatan yang dilakukan adalah dengan memberikan hormon sintetis. Pada beberapa kasus yang terjadi, operasi atau terapi radiasi dapat digunakan. Hal yang paling penting dari hal ini adalah untuk menentukan pengobatan dari penyakit yang mendasarinya karena langkah yang tepat itu penting. Referensi Web MD. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders Health Grades. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders
Jenistiroiditis Hashimoto merupakan penyakit autoimun yang paling sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan sistem imun menyerang kelenjar tiroid, sehingga kelenjar tiroid tidak bisa memproduksi hormon tiroid yang cukup (hipotiroidisme). Penyebabnya adalah infeksi virus dan umumnya dialami perempuan usia 20-50 tahun. Infeksi/akut. kelainan penyakit sistem hormon yang terjadi ketika kelenjar penghasil hormon dalam tubuh terganggu. Kondisi ini membuat jumlah hormon yang dihasilkan kurang atau bahkan terlalu banyak, sehingga fungsi organ tubuh tertentu terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan. Apa Yang Terjadi Jika Sistem Hormon Terganggu? Gangguan hormonal dalam tubuh berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit, tergantung pada hormon atau kelenjar yang mengalami gangguan tersebut. Misalnya, jika gangguan terjadi pada kelenjar adrenal, Anda bisa mengalami masalah tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal. Penyakit Yang Mungkin Terjadi Karena Gangguan Hormon Berikut ini adalah beberapa jenis kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling sesuai adalah 1. Sindrom Cushing Kondisi ini yang dapat terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif sehingga menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol. Sindrom Cushing dapat disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid dosis tinggi atau jangka panjang, faktor genetik, hingga tumor di kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal. 2. Hipopituitarisme Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup, sehingga penderitanya mengalami kekurangan hormon. Kekurangan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pada anak – anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan kemandulan atau infertilitas. 3. Penyakit Addison Penyakit Addison disebabkan oleh penurunan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami beberapa gejala seperti sering lelah, mual dan muntah, perubahan warna kulit, tidak tahan suhu dingin, dan nafsu makan menurun. 4. PCOS Sindrom Ovarium Polikistik Penyakit ini terjadi ketika fungsi indung telur atau indung telur terganggu dan menyebabkan jumlah hormon dalam tubuh wanita menjadi tidak seimbang. PCOS merupakan salah satu penyebab infertilitas pada wanita. Penyebab pasti PCOS belum diketahui, namun penyakit ini diduga disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi tertentu, seperti kelebihan hormon androgen dan insulin. 5. Gigantisme Penyakit ini umumnya terjadi pada anak – anak. Kondisi gigantisme adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan hormonal ketika tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebihan. Kondisi gigantisme membuat anak yang mengalaminya memiliki tinggi dan berat badan di atas rata – rata. 6. Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi ketika kadar tiroksin atau hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dalam tubuh sangat tinggi. Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita, tetapi juga dapat terjadi pada pria. Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu, penurunan berat badan, gangguan kecemasan, hingga detak jantung yang lebih cepat atau jantung berdebar – debar. 7. Hipotiroidisme Hipotiroidisme adalah suatu kondisi ketika kelenjar tiroid terganggu dan tidak dapat menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa tubuh mudah lemas, sembelit, tidak tahan suhu dingin, sering mengantuk, dan kulit kering. Pada anak – anak, hipotiroidisme dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Masih terdapat berbagai penyakit dan kondisi lain yang berkaitan dengan terjadinya gangguan hormonal dalam tubuh, sehingga perlu serangkaian pemeriksaan yang cermat untuk dapat menentukan penyakit yang mendasari munculnya gangguan hormonal tersebut. Langkah Pemeriksaan Dan Penanganan Gangguan Hormon Gangguan hormonal merupakan masalah kesehatan yang perlu diperiksa dan ditangani oleh dokter. Untuk mendeteksi gangguan hormonal, dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, dan pemeriksaan radiologi seperti rontgen, CT Scan, USG, atau MRI. Setelah jenis masalah hormon diidentifikasi dan penyebabnya diidentifikasi, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan jenis gangguan hormon yang dialami pasien. Misalnya, dalam kasus hipertiroidisme, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengurangi jumlah hormon tiroid, radioterapi, atau operasi tiroid. Sedangkan jika gangguan hormon disebabkan oleh tumor, dokter dapat melakukan pembedahan untuk mengangkat tumor tersebut. Baca juga Mengenal Sistem Otot Yang Ada Pada Manusia Gangguan hormonal tidak boleh dianggap enteng. Jika Anda mengalami gejala gangguan hormonal, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Apa Ciri Ciri Kelainan Hormon? Ketidakseimbangan hormon adalah suatu kondisi ketika tubuh mengalami kelebihan atau kekurangan hormon tertentu. Menurut Klinik Cleveland, hormon adalah bahan kimia dalam tubuh yang membawa pesan melalui darah ke organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya. Setidaknya ada 50 jenis hormon dalam tubuh. Fungsi dari hormon – hormon tersebut adalah untuk mengontrol metabolisme, homeostasis, pertumbuhan dan perkembangan, fungsi seksual, reproduksi, siklus tidur dan bangun, hingga mood. Ciri – ciri kelainan ketidakseimbangan hormon Setiap perubahan kecil pada kadar hormon dalam tubuh dapat berdampak pada kesehatan. berikut beberapa ciri hormon yang tidak seimbang yang harus diwaspadai Suasana hati seringkali memburuk Perubahan hormon seks, terutama estrogen, dapat memengaruhi hormon serotonin, yang mengatur suasana hati. Akibatnya, orang dengan ketidakseimbangan hormon lebih murung, sedih, mudah tersinggung, dan lebih sensitif. Menstruasi yang berat atau sangat menyakitkan. Gangguan hormonal juga dapat menyebabkan tumbuhnya benjolan fibroid di sekitar rahim. Kondisi ini ditandai dengan periode yang sangat menyakitkan atau berat, sering buang air kecil, nyeri punggung bawah, sembelit, dan nyeri saat berhubungan seks. Dorongan seks menurun Ketidakseimbangan hormon juga bisa membuat libido atau gairah seks menurun. Kondisi ini bisa dirasakan baik oleh pria maupun wanita. Untuk itu, penting untuk mengenali Apa ciri ciri kelainan hormon dalam tubuh Anda. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini. 1. Siklus Haid Tidak Teratur Jarak antara menstruasi seorang wanita dari bulan pertama haid ke bulan berikutnya berlangsung antara 21 – 35 hari. Jika Anda tidak memiliki siklus menstruasi yang sama setiap bulannya, atau jika Anda terlambat beberapa bulan padahal belum memasuki masa menopause, ini bisa menjadi tanda ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini bisa terjadi karena kadar hormon estrogen atau progesteron dalam tubuh Anda terlalu banyak atau bahkan terlalu sedikit. Jika Anda berusia 40-50 tahun, ini mungkin terkait dengan gejala menopause. Namun, siklus menstruasi yang tidak teratur juga bisa menjadi gejala masalah kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik PCOS. Jika Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur selama beberapa bulan meskipun Anda tidak hamil, sebaiknya bicarakan hal ini dengan dokter Anda. 2. Susah Tidur Progesteron, hormon yang dilepaskan oleh indung telur Anda, seharusnya bisa membuat Anda mengantuk. Jika kadar hormon ini lebih rendah dari biasanya, maka Anda akan sulit tidur. Selain itu, kadar estrogen yang tinggi juga bisa memicu hot flashes dan keringat malam. Gangguan ini dapat menyebabkan Anda terbangun dan sulit untuk tidur kembali. 3. Jerawat Kronis Wajah berjerawat sebelum menstruasi adalah hal yang sangat normal. Sebab, saat itu terjadi perubahan hormonal di dalam tubuh. Namun, jika Anda menderita jerawat kronis yang tidak kunjung hilang, ini bisa menjadi pertanda adanya gangguan hormonal. Kelebihan kadar androgen hormon yang dimiliki oleh pria dan wanita dapat menyebabkan kelenjar minyak bekerja terlalu keras. Androgen juga dapat mempengaruhi sel – sel kulit di dalam dan di juga sekitar folikel rambut Anda. Kedua hal ini juga dapat menyumbat pori – pori dan menyebabkan jerawat. 4. Mudah Lelah Merasa anda mudah lelah adalah salah satu tanda paling umum dari ketidakseimbangan hormon. Misalnya, kelebihan progesteron bisa membuat Anda mengantuk. Demikian juga, jika kelenjar tiroid Anda menghasilkan lebih sedikit hormon tiroid, ini dapat mengurangi energi Anda. Untuk dapat mengetahui kadar tiroid dalam tubuh, Anda bisa melakukan tes darah. 5. Suasana Hati Berfluktuasi Dengan Cepat Perubahan hormon yang dapat menyebabkan suasana hati Anda berubah dengan cepat. Misalnya, dengan hormon estrogen dapat mempengaruhi beberapa bahan kimia neurotransmitter di otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Hal ini membuat Anda merasa senang, tetapi satu jam kemudian Anda bisa kesal atau marah hanya karena hal – hal sepele. 6. Perubahan Nafsu Makan Dan Penambahan Berat Badan Saat mood sedang tidak menentu, kadar estrogen dalam tubuh Anda akan menurun sehingga Anda memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak. Kadar estrogen juga dapat mempengaruhi jumlah leptin, yang merupakan hormon penting yang ada dalam pengaturan nafsu makan. Inilah sebabnya mengapa perubahan hormonal dalam tubuh berperan dalam penambahan berat badan. Masalah berat badan yang tidak wajar ini bisa terjadi bahkan jika Anda belum pernah mengalaminya sebelumnya. Stres yang berlebihan dan juga kurang tidur bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kelebihan berat badan. 7. Sakit Kepala Banyak hal yang bisa memicu sakit kepala, salah satunya adalah ketidakseimbangan kadar hormon dalam tubuh. Khusus bagi wanita, kadar estrogen sangat berpengaruh pada kondisi ini. Selain itu, penurunan kadar estrogen juga menjadi alasan mengapa Anda sering mengalami sakit kepala saat menstruasi. Sakit kepala pada siklus yang sama, bisa menjadi tanda ketidakseimbangan hormon. 8. Vagina Kering Permukaan vagina biasanya basah dan lembab, terutama selama masa subur Anda. Namun, jika tiba – tiba vagina Anda sering kering, ini bisa jadi karena pengaruh hormon estrogen yang rendah. Hormon estrogen membantu menjaga vagina tetap lembab, terlumasi, dan nyaman. Jika kadar hormon ini menurun, salah satu efeknya adalah penurunan produksi lendir dan cairan vagina. 9. Penurunan Gairah Seks Testosteron dapat mempengaruhi gairah seks Anda. Ini terjadi pada pria dan wanita, karena wanita juga memproduksi testosteron. Selain testosteron yang rendah, kadar hormon prolaktin yang tinggi juga dapat mengurangi keinginan untuk aktif secara seksual. Ini ditemukan dalam sebuah penelitian lama yang diterbitkan dalam jurnal Nature. Studi tersebut melaporkan bahwa sekitar dua dari tiga pria yang memiliki kadar prolaktin tinggi dalam tubuh mereka kehilangan minat pada seks dan juga mengalami disfungsi ereksi. 10. Perubahan Pada Payudara Penurunan estrogen pada wanita juga dapat membuat jaringan payudara Anda kurang padat. Sebaliknya, kelebihan estrogen dapat mengencangkan jaringan payudara, bahkan menyebabkan benjolan atau kista. Jika Anda mengalami perubahan pada payudara Anda, ini bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan hormonal. Bicaralah dengan dokter Anda segera jika Anda mengalami salah satu dari perubahan payudara ini. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga pria. Pasalnya, pria memproduksi hormon testosteron sekaligus estrogen dalam jumlah sedikit. Hormon estrogen bertanggung jawab atas karakteristik wanita seperti dengan pembesaran payudara. Ketidakseimbangan hormon yang melibatkan peningkatan estrogen dan penurunan testosteron menyebabkan payudara membesar pada pria ginekomastia.
SistemReproduksi dapat mengalami kelainan dan penyakit. Kelainan organ reproduksi biasanya menyebabkan ketidakmampuan hamil/infertilitas. Sekitar 10% dari pasangan hasil perkawinan mempunyai problem ini. Hampir 30% infertilitas ini disebabkan faktor pria. Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut. 1.
Kekurangan GH pada awal pertumbuhan bisa menyebabkan bayi kerdil dan tumbuh kurang normal. Sebaliknya, terlalu banyak hormon pertumbuhan bisa menyebabkan anak-anak mengalami gigantisme, yaitu pertumbuhan yang lebih tinggi dari normal. 2. Hormon insulin Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas saat kadar zat gizi tertentu dalam aliran darah, seperti gula, lemak, dan asam amino, meningkat. Fungsi hormon insulin dalam tubuh yaitu menurunkan kadar gula darah, asam lemak bebas, dan asam amino, serta membantu penyimpanannya. Dengan adanya insulin, sel-sel tubuh manusia akan menggunakan gula sebagai sumber energi. Namun, insulin yang terlalu rendah atau tidak ada sama sekali menyebabkan gula darah tinggi hiperglikemia. Inilah yang menyebabkan penyakit diabetes melitus alias kencing manis. 3. Hormon tiroid Hormon tiroid terdiri dari dua jenis hormon, yakni tiroksin T4 dan triiodothyronine T3 dari kelenjar tiroid yang bekerja sama mengatur metabolisme tubuh Anda. Tiroid juga mengatur penggunaan lemak dan karbohidrat, mengendalikan suhu tubuh, mengatur denyut jantung, dan membantu produksi protein. Gangguan pada kelenjar tiroid dikenal sebagai penyakit tiroid. Ini terjadi saat kelenjar menjadi kurang aktif hipotiroidisme maupun terlalu aktif hipertiroidisme. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit autoimun, infeksi virus atau bakteri, dan efek samping pengobatan tertentu. 4. Hormon paratiroid Hormon paratiroid PTH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid. Kelenjar ini terletak di belakang kelenjar tiroid yang berada pada leher Anda. PTH berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Selain untuk tulang, mineral ini juga berfungsi dalam proses pembekuan darah dan kontraksi otot. Saat kalsium darah rendah, PTH akan meningkatkan pelepasan mineral kalsium dari tulang sambil meningkatkan penyerapan mineral ini pada usus dan ginjal. Gangguan hormon paratiroid bisa memicu kejang otot. Saat memengaruhi otot pernapasan, maka bisa timbul gagal napas yang mungkin berujung pada kematian. 5. Hormon kortisol Tubuh manusia juga punya steroid alami yang disebut hormon kortisol. Ini merupakan salah satu jenis hormon dari kelenjar adrenal yang terletak pada ginjal. Kortisol juga dikenal sebagai hormon stres karena hormon ini dikeluarkan sebagai respons saat tubuh berada dalam keadaan stres. Fungsi hormon kortisol sangat penting dalam metabolisme dan sistem imun. Kehadiran kortisol akan meningkatkan pemecahan cadangan makanan dalam tubuh. Hal ini menjadikan kadar gula darah, lemak, dan asam amino meningkat dalam darah karena tubuh membutuhkannya sebagai sumber energi dalam keadaan stres. 6. Hormon aldosteron Aldosteron juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ion natrium garam dan kalium tubuh. Pengeluaran hormon ini terjadi saat kadar natrium dalam darah berkurang, sedangkan kadar kalium darah lebih tinggi. Hormon ini akan memerintahkan ginjal untuk menyerap kembali natrium dan membuang kelebihan kalium ke dalam urine. Penyerapan natrium berimbas pada peningkatan cairan tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan darah pada tubuh Anda. 7. Hormon reproduksi Hormon reproduksi memengaruhi fungsi seksual dan kesuburan. Terdapat tiga jenis hormon penting dalam reproduksi, yakni testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita. Testosteron merupakan hormon seks pria yang diproduksi oleh testis dengan fungsi memunculkan karakteristik tubuh pria selama pubertas. Selain itu, testosteron juga membantu proses pembentukan sperma. Sementara itu, hormon estrogen yang dihasilkan indung telur ovarium berperan dalam memunculkan perubahan fisik wanita selama pubertas dan mengontrol siklus menstruasi. Tubuh wanita juga memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam mempersiapkan dinding rahim endometrium untuk kehamilan. Macam-macam hormon manusia lainnya Hormon memainkan peranan penting pada setiap proses dalam tubuh Anda. Hormon akan mengatur pencernaan, pertumbuhan tubuh, detak jantung, hingga siklus tidur. Selain poin-poin di atas, tubuh Anda juga memiliki macam-macam hormon lainnya seperti berikut. Gonadotropin-releasing hormone GnRH. Produksi GnRH menentukan kesuburan pria dan wanita. Hormon ini merangsang produksi hormon-hormon reproduksi, yakni hormon perangsang folikel FSH dan hormon luteinizing LH. Hormon perangsang folikel FSH. Pelepasan FSH membantu memastikan proses pembentukan sel sperma pada pria berjalan baik. Pada wanita, FSH mengatur perkembangan sel telur dan kelancaran siklus menstruasi. Hormon luteinizing LH. Hormon FSH dan LH akan bekerja sama untuk merangsang produksi estrogen dan progesteron pada wanita serta testosteron pada pria. Prolaktin. Fungsi utama prolaktin ialah merangsang produksi ASI pada wanita, tetapi hormon ini juga berperan mendukung fungsi seksual pada pria maupun wanita. Vasopresin. Disebut juga hormon antidiuretik ADH, hormon ini akan merangsang ginjal agar menyerap air dan mengurangi jumlah air yang keluar dari urine. Oksitosin. Hormon oksitosin mengontrol banyak perilaku dan emosi penting sekaligus terlibat dalam proses persalinan dan produksi ASI setelah melahirkan. Glukagon. Hormon ini memiliki efek berlawanan dengan insulin, yakni membantu pelepasan energi ke aliran darah sehingga meningkatkan kadar gula darah saat tubuh kekurangan energi. Kalsitonin. Pelepasan kalsitonin dari kelenjar tiroid akan mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah untuk memelihara kesehatan tulang. Melatonin. Hormon melatonin dihasilkan kelenjar pineal di otak untuk mengatur jam biologis, rasa kantuk, dan jadwal tidur tubuh. Agar bisa berfungsi dengan baik, tubuh manusia bergantung pada hormon. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh dengan pola hidup sehat. Hal ini bisa Anda jalani dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menjauhi stres, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Jika Anda memiliki keluhan terkait hormon atau gangguannya, segera konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. Penyebabpenyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi hormon. 9. Gonore. Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala diabetes Orang dengan masalah kesehatan ini umumnya mengalami gejala sering haus dan sering buang air kecil, terutama di malam hari. Gejala diabetes lainnya yang menyertai adalah rasa lapar ekstrim, berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas, mudah lelah, penglihatan kabur, dan luka yang lambat sembuh. Beberapa penderita juga rentan mengalami infeksi jamur. Gejala hipertiroid dan hipotiroid Kondisi ini berhubungan erat dengan produksi hormon tiroid yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan gejala palpitasi jantung, berat badan menurun tapi nafsu makan tinggi, gangguan pencernaan, dan siklus menstruasi yang berantakan. Sementara hipotiroid adalah kebalikannya, hormon tiroid yang diproduksi terlalu rendah sehingga membuat seseorang merasakan gejala kelelahan, nyeri otot, rambut yang menipis, denyut jantung lebih lambat, dan pembesaran kelenjar tiroid. Gejala PCOS Masalah sistem endokrin ini hanya menyerang wanita dan bisa menimbulkan tanda-tanda seperti siklus mentruasi yang berantakan, pertumbuhan rambut yang berlebihan, rentan berjerawat, dan sulit untuk hamil. Gejala akromegali Kondisi ini cukup langka dan bisa menyebabkan seseorang mengalami pembesaran pada kaki dan tangan. Biasanya juga disertai dengan perubahan pada wajah, kelelahan, dan mati rasa pada anggota tubuh. Gejala sindrom Cushing Seseorang dengan kondisi ini cenderung memiliki berat badan berlebihan; ada lemak berlebih pangkal leher dan pundak tapi tangan dan kaki kurus. Gejala lain yang umumnya menyerang adalah mudah memar, disfungsi seksual, siklus menstruasi berantakan, dan otot lemah. Kapan saya harus periksa ke dokter? Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Kesemua kondisinya perlu diobati dengan perawatan dokter dibantu dengan perubahan gaya hidup. Setiap pasien bisa saja menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Bahkan ada pula yang merasakan gejala lain yang tidak disebutkan. Penyebab gangguan sistem endokrin Penyebab masalah sistem endokrin bisa berbeda-beda tergantung dengan penyakit yang mendasarinya. Pada kasus diabetes, sel-sel tubuh tidak mendukung insulin sebagaimana mestinya. Pankreas juga tidak dapat mengimbangi produksi insulin untuk mengatasi kondisi ini sehingga menyebabkan kadar gula darah yang tinggi. Sementara hipertiroid dapat terjadi karena iodine yang berlebihan, peradangan pada tiroid, dan adanya pertumbuhan abnormal pada kelenjar tiroid. Kemudian, penyebab hipotiroid umumnya adalah penyakit autoimun, pengobatan hipertiroid yang berlebihan, obat-obatan dan prosedur medis tertentu. Lain halnya dengan akromegali, yang penyebabnya ada pada kelenjar pituitari yang berlebihan dalam memproduksi hormon pertumbuhan. Masalah pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal bisa jadi penyebab sindrom Cushing. Namun, ada juga yang penyebabnya tidak diketahui seperti PCOS. Faktor-faktor risiko gangguan sistem endokrin Masalah pada sistem endokrin bisa terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, beberapa orang demngan faktor tertentu berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan ini, di antaranya Menggunakan obat-obatan atau menjalani perawatan medis tertentu. Memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang serupa. Pernah mengalami cedera, terkena infeksi virus, atau peradangan lainnya yang menyerang sistem endokrin. Menganut gaya hidup yang buruk, seperti merokok dan malas bergerak. Diagnosis dan pengobatan gangguan sistem endokrin Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Ada banyak penyakit yang terjadi akibat masalah pada sistem endokrin. Untuk menegakkan diagnosisnya, dokter akan meminta pasien untuk menjalani serangkaian tes kesehatan. Pemeriksaan fisik untuk melihat seperti apa perubahan fisik yang mungkin dialami. Tes darah untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kadar hormon tertentu. Tes pencitraan untuk melihat kadar gula darah, adanya peradangan, tumor, atau kondisi lainnya yang mempengaruhi kelenjar. Apa saja pilihan pengobatan untuk gangguan sistem endokrin? Supaya gejalanya tidak semakin bertambah parah dan tidak menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa, seseorang yang didiagnosis kondisi ini perlu menjalani pengobatan seperti berikut ini. 1. Minum obat Beberapa obat bisa membantu pasien dalam meringankan gejala yang dialami. Contohnya pada pasien diabetes, dokter akan meresepkan obat yang bisa membantu menurunkan gula darah dan merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Bisa juga dengan pemberian insulin lewat suntikan. Pada pasien hipotiroid, dokter akan meresepkan obat yang mengandung hormon tiroid sintesis agar kadar hormon di dalam tubuh kembali memadai. Sebaliknya, pada pasien hipertiroid, obat yang diresepkan bekerja untuk manghambat kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon. Kemudian, pada pasien PCOS yang ingin hamil, obat yang diminum akan merangsang ovulasi. Beberapa pasien juga bisa diresepkan beberapa obat yang sama dengan pengidap diabetes. Ini karena beberapa pasien PCOS dapat mengalami resistensi insulin. Pasien akromegali akan diresepkan obat untuk menghambat produksi hormon pertumbuhan, jika operasi tidak dapat dilakukan atau butuh pengobatan tambahan. Dokter juga akan meresepkan obat pada pasien sindrom Cushing yang dapat mengurangi produksi kortisol. 2. Prosedur medis Selain mengandalkan obat-obatan, beberapa pasien yang memiliki penyakit pada sistem endokrin juga direkomendasikan untuk menjalani operasi pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi. Pada pasien yang memiliki tumor pada kelenjar di tubuhnya, operasi biasanya dijadikan pengobatan lini pertama. Pengobatan gangguan sistem endokrin di rumah Di samping mengikuti pengobatan dokter, pasien juga perlu mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Umumnya ini meliputi menjaga pola makan, aktif bergerak, cukup tidur, belajar mengatasi stres, dan berhenti merokok. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter yang menangani kondisi Anda mengenai perubahan gaya hidup yang lebih tepat. . 205 41 169 328 185 47 287 168

kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling benar adalah